Minggu, 29 Desember 2013

KEDUDUKAN DAN GERAKAN BUMI


KEDUDUKAN DAN GERAKAN BUMI
Drs. Susilo Wardoyo
SMA Negeri 1 Bumiayu

Dari hasil penyelidikan para ahli berdasarkan unsur-unsur radioaktif dari berbagai lapisan, Holmas (Inggris) pada tahun 1940 berpendapat bahwa umur bumi sekitar 3.500 juta tahun sejak berupa kabut pijar sapai sekarang.
Diameter bumi equater 12.756.776 meter sedangkan diameter yang melalui kutub 12.713.824 meter. Luas permukaanya 510.101.000 Km2 dan volumenya 1.083.320.000.000.000.000.000 meter kubik dan beratnya 5.276.000.000.000.000.000.000 ton. Bentuk bumi bulat dengan bukit-bukitnya :
a.  Pemotretan dari jarak jauh (satelit) menunjuk bahwa bumi berbentuk belat.
b.  Perjalanan mengelilingi bumi kesatu arah akan sampai pada titik semula.
c.  Bayangan bumi yang jatuh di bulan pada waktu gerhana bulan berbentuk lingkaran.
d.  Jika kapal berjalan menuju pantai yang pertama tampak asapnya, cerobongnya kemudian seluruhnya.
e.  Semakin tinggi menjauhi bumi semakin luas melihat permukaan.
f.   Pada waktu matahari terbenam awan dan gunung yang tinggi masih kelihatan terendah berarti masih mendapatkan sinar matahari.

A. TATA KOORDINAT DI BUMI
Untuk menentukan letak atau kedudukan suatu benda (obyek) atau daerah di permukaan bumi, maka kita harus mengetahui tata koordinat bumi yang meliputi garis lintang (latitude) dan garis bujur (meridien). Hal ini sangat penting karena kedudukan suatu obyek atau daerah dipermukaan bumi terletak pada perpotongan antara garis lintang dengan garis bujur. Untuk lebih jelasnya lihat pada pembahasan letak astronomi di kelas II (dua).

B. TATA KOORDINAT DI LANGIT
Sebenarnya bola langit itu tidak ada. Karena ruangan cakrawala ini sangat luas maka para ahli menganggap bola langit itu ada sekedar untuk memudahkan penyelidikan diangkasa rasa yang mengembang ini.
Jadi bola langit merupakan ruangan yang sangat luas yang berbentuk bola tempat matahari, planet, satelit dan benda langit yang lain bergeser setiap waktu. Benda angkasa tadi kita lihat seolah-olah menempel pada kulit bola langit sebelah dalam, walaupun letak yang sesungguhnya sangat berjauhan sekali.
Untuk menentukan letak suatu benda langit dapat dipergunakan beberapa macam cara yang disebut tata koordinat. Tata koordinat pada bola langit ini secara garis besar ada tiga macam yaitu :
a.  Tata koordinat horizon yang meliputi tinggi bintang dan azimut
b.  Tata koordinat equator yang meliputi ascensio recta dan deklinasi
c.  Tata koordinat ekliptika yang meliputi bujur astromik (panjang astronomik) dan lintang astromik (lebar astronomik) suatu bintang.
Namun sebelum kita membicarakan tata koordinat maka terlebih dahulu perlu kita ketahui beberapa istilah antara lain :
1.  Titik pusat bola langit
Adalah pusat bumi yang merupakan suatu titik saja dibola langit yang berimpit dengan titik pusat bumi.
2.  Garis vertikal
Adalah garis yang ditarik melalui antara kedua kaki kita searah dengan garis unting-unting.
3.  Lingkaran vertikal
Adalah lingkaran dibola langit yang bergaris tengah garis vertikal tegak lurus pada horizon, dan melalui zenith dan nedir.
4.  Bidang vertikal
Adalah bidang yang melalui garis vertikal.
5.  Zenit
Adalah titik yang berada tepat di atas pengamat yang merupakan titik tertinggi (dibola langit) karena berada 900 di atas horizon.
6.  Nadir
Adalah titik yang berada tepat di bawah pengamat yang merupakan titik tertinggi (dibola langit) karena berada 900 di bawah horizon.
7.  Horizon
Ada 3 macam yaitu :
a.  Horizon kodrat (kaki langit)
Adalah batas khayal yang seolah-olah merupakan tempat pertemuan antara langit dan bumi.
b.  Horizon
Adalah bidang yang rata yang menyinggung bumi yang dapat kita tarik dari tepat kita berdiri (antara kaki kita dengan tanah) dan tegak lurus garis vertikal.
c.  Horizon sejati
Adalah bidang yang melalui titik pusat bumi yang tegak lurus pada garis vertikal, sejajar dengan horizon semu dan membagi bumi dan bola langit menjadi 2 besar.
8.    Meridian titik
Adalah bidang vertikal yang melalui titik pusat bumi dan terletak tegak lurus pada horizon tempat itu.
9.    Titik Barat dan Timur
Description: SUS6.tif
10.  Equator langit
Adalah lingkaran yang bidangnya melalui titik pusat bola langit dan tegak lurus pada sumbu langit. Equator langit ini garis tengahnya tegak lurus terhadap KLS-KLU.
11.  Kutub geografis (lintang geografis)
Adalah kedua titik perpotongan antara sumbu langit dengan bola langit
12.  Tinggi kutub
Adalah busur meridien langit antara horizon dan kutub langit dan berada di atas horizon.
13.  Sumbu langit
Adalah sumbu tempat berputar bola langit dan merupakan perpanjangan dari sumbu bumi
14.  Titik Aries (titik musim bunga)
Adala salah satu diantara dua buah titik perpotongan ekliptika dan equator langit yang bergeser sepanjang equator langit terhitung dari 00 sampai 3600.  Titik ini disebut titik musim bunga karena pada hari permulaan musim ini dibelahan bumi utara (21 Maret) Matahari bersinar dari titik ini. Cara menentukan titik ini dalam melukis kedudukan bintang, dengan menghitung dari titik tetinggi tempat pengamatan (titik E) ke arah barat sebanyak waktu bintang dikalikan 150 (dengan arah pergeseran bintang sehari-hari = arah positif).
15.  Titik kulminasi
Ada 2 macam yaitu :
a.  Kulminasi atas
Adalah titik perpotongan lingkaran jalan pergeseran bintang itu dengan meridien langit tempat pengamatan yang merupakan titik tertinggi yang dicapai bintang itu dalam peredarannya terhitung dari 00 sampai 900.
b.  Kulminasi bawah
Adalah titik perpotongan lingkaran jalan pergeseran bintang itu dengan meridian langit tempat pengamatan yang merupakan titik terendah yang dicapai bintang itu dalam peredarannya terhitung 00 sampai 900.
16.  Tinggi kulminasi
Adalah busur yang terpendek dari horizon kebintangan itu jika suatu bintang sedang berada pada titik kulminasi atasnya.
Bagi suatu tempat yang tertentu ada 3 macam kemungkinan tentang kulminasi atasnya yaitu :
a.  Bintang Sirkumpolar
Adalah bintang-bintang yang kulminasi atas dan kulminasi bawahnya tetap berada diatas horizon sehingga secara terus menerus mengelilingi kutub.


Contoh lukisan :
Description: SUS5.tif
Soal latihan :
1.  Diketahui :
-    Bintang siries dengan tinggi bintang 300
-    Azimut bintang 900
Ditanyakan :
-    Lukis kedudukan bintang Sirries dibola langit
2.  Diketahui :
-    Bintang Sirries dengan tinggi bintang 600
-    Azimut bintang 1700
Ditanyakan :
-    Lukis kedudukan bintang Sirries di bola langit
3.  Diketahui :
-    Bintang Sirries dengan waktu bintang pukul 08.00
Ditanyakan :
-    Lukiskan kedudukan titik Aries apabila diamati dari Jakarta yang terletak 60 LS
Tata Koordinat Equator
Jika pada tata koordinat horizon benda-benda langit diproyeksikan pada horizon, maka pada tata koordinat equator benda-benda langit diproyeksikan pada equator.
Proyeksi sebuah bidang pada equator kita peroleh dengan jalan menarik lingkaran deklinasi melalui bintang tersebut, maka titik potong lingkaran deklinasi dengan equator merupakan proyeksi bintang.
Tata koordinat equator ini meliputi ordinat-ordinat :
1.  Asoensio Reota (α)
Adalah sepotong busur equator langit yang diukir dari titik Aries sampai titik kaki deklinasi bintang tersebut dari 00 sampai 3600. Ascensio Reota ini dalam melukis kedudukan bintang akan menghasilkan titik kaki deklinasi (K) yang ditentukan berdasarkan besarnya derajat Ascensio Reota dengan arah berlawanan dengan pergeseran bintang sehari-hari (negatif) yang dimulai dari titik Aries.
2.  Deklinasi bintang (δ)
Adalah sepotong busur lingkaran deklinasi yang diukur dari titik perpotongan equator langit pada lingkaran deklinasi itu sampai bintang itu sendiri terhitung dari 00 sampai 900. Deklinasi bintang ada 2 macam :
a.  Deklinasi positif (+)
Adalah bintang-bintang yang terletak dibelahan utara langit terhitung dari 00 sampai 900, mulai dari equator langit sampai kutub utara langit.
b.  Deklinasi negatif (–) 
Adalah bintang-bintang yang terletak dibelahan selatan langit terhitung dari 00 sampai 900, mulai dari equator langit sampai kutub utara langit.
Contoh :
Diketahui:     -    Bintang pollax dengan waktu bintang pukul 11.00
                     -    Ascensio Reota 1500
                     -    Deklinasi bintang + 200
Ditanyakan: a.   Lukis kedudukan bintang pollux apabila diamati dari Yogyakarta yang terletak 80 LS.
                     b.  Hitung besarnya derajat tertinggi (Ka) dan derajat terendah (Kb) yang dapat dicapai bintang pollux dalam peredarannya.
Cara melukis :
1.    Melukis meridian langit untuk Yogyakarta;
2.    Tarik garis vertikal dan tentukan zenit (Z) dan Nadir (N);
3.    Tarik garis horizontal tegak lurus garis vertikal;
4.    Buat lingkaran horizontal (horizon) dan lingkaran vertikal;
5.    Tentukan selatan (S) dan utara (U), serta T dan B pada perpotongan lingkaran vertikal dengan horizon dan hubungkan dengan garis antara T dengan B;
6.    Ukurkan 80 di atas horizon (di atas titik S karena Yogyakarta terletak 80 lintang selatan);
7.    Tarik garis KLS-KLU berdasarkan tinggi lintang Yogyakarta (80) melalui titik pusa bola langit;
8.    Taris garis equator langit (EQ) tegal lurus KLS-KLU;
9.    Buat lingkaran equator melalui titik T dan B;
10.  Bagilah lingkaran equator menjadi 24 jam yang dimulai dari titik B (titik tertinggi tempat pengamatan) ke arah barat;
11.  Tentukan titik Aries berdasarkan waktu bintang dikalikan 150 yang dimulai dari titik E dengan arah T ke B (Timur ke Barat);
12.  Tentukan titik K (kaki deklinasi) berdasarkan Ascensio Rocta yant dimulai dari titik Aries dengan arah B-T (berlawanan dengan menentukan titik Aries);
13.  Tentukan besarnya deklinasi bintang dengan ketentukan deklinasi positif ke arah utara sedangkan deklinasi negatif ke arah selatan yang akan menghasilkan garis E’Q’ // EQ;
14.  Tarik lingkaran deklinasi dari titik KLS ke titik KLU melalui titik K (titik kaki deklinasi);
15.  Perpotongan antara lingkaran equator dengan busur E’Q’ adalah tempat kedudukan bintang pollux.

Lukisan :
Kulminasi atas (Ka)      = UE’
Description: SUS4.tif                                      = UZ – (ZE + EE’)
                                      = 900 – (80 + 20)
                                      = 900 – (80 + 200)
                                      = 900 – 280
                                      = 620
Kulminasi bawah (Kb) = UQ’
                                      = UN – NQ’
                                      = 900 – 120
                                      = 780
Soal latihan     :
1.  Diketahui   :  -    Bintang Capella dengan waktu bintang pukul 11.00
                          -    Ascensio Recta 1500
                          -    Deklinasi bintang -250
     Ditanyakan :  a.  Lukis kedudukan bintang Capella dibola langit diamati dari Yogyakarta yang terletak 80 LS.
                          b.  Hitung besarnya derajat tertinggi (Ka) dan derajat terendah (Kb) yang dicapai bintang Capella dalam peredarannya
2.  Diketahui   :  -    Bintang lyre dengan waktu bintang pukul 15.00
                          -    Ascensio Recta 2000
                          -    Deklinasi +350
     Ditanyakan :  a.  Lukis kedudukan bintang Lyra dibola langit diamati dari Teheran yang terletak 350 LU.
                          b.  Hitung besarnya derajat tertinggi (Ka) dan derajat terendah (Kb) yang dicapai bintang Lyra dalam peredarannya.
3.  Diketahui   :  -    Bintang Vela dengan waktu bintang pukul 07.00
                          -    Ascensio Recta 750
                          -    Deklinasi bintang -450
     Ditanyakan :  a.  Lukis kedudukan bintang Vela di bola langit apabila diamati dari Bukit Tinggi yang terletak tepat digaris khatulistiwa
                          b.  Hitung besarnya derajat tertinggi (Ka) dan derajat terendah (Kb) yang dicapai bintang Vela didalam peredarannya
                          c.  Berdasarkan tinggi kuliminasi bintang, disebut bintangkah bintang vale?
4.  Diketahui   :  -    Bintang Spica dengan waktu bintang pukul 13.00
                          -    Ascensio Rocta 1700
                          -    Deklinasi bintang -700
     Ditanyakan :  a.  Lukis kedudukan bintang Spica apabila diamati dari Antartika yang terletak di kutub selatan
                          b.  Hitung besarnya derajat tertinggi (Ka) dan derajat terendah (Kb) yang dicapai bintang Spica dalam peredarannya
                          c.  Berdasarkan tinggi kulminasi bintang, disebut apakah bintang Spica?
5.  Diketahui   :  -    Bintang Antares dengan deklinasi bintang +350
                          -    Waktu bintang pukul 20.00
                          -    Sudut jam 350
     Ditanyakan :  a.  Lukis kedudukan bintang Antares di bola langit apabila di amati dari New York yang terletak 400 LU.
                          b.  Hitung besarnya derajat tertinggi (Ka) dan derajat terendah (Kb) yang dicapai bintang Antares dalam peredarannya
                          c.  Tentukan besarnya sudut jam bintang dengan cara memberi tanda arsir pada lukisan yang anda buat
                          d.  Berdasarkan tinggi kulminasi bintang disebut bintang apakah bintang Antares?
6.  Diketahui   :  -    Bintang Fornax dengan Waktu bintang pukul 12.00
                          -    Deklinasi bintang + 400
                          -    Sudut jam 300
     Ditanyakan :  a.  Lukis kedudukan bintang Fornax di bola langit apabila di amati dari Sydney yang terletak 330 LS.
                          b.  Hitung besarnya derajat tertinggi (Ka) dan derajat terendah (Kb) yang dicapai bintang Fornax dalam peredarannya
                          c.  Tentukan besarnya sudut jam bintang dengan cara memberi tanda arsir pada lukisan yang anda buat
                          d.  Berdasarkan tinggi kulminasi bintang disebut bintang apakah bintang Fornax?

Tata Koordinat Ekliptika
Apabila pada tata koordinat horizon tergantung pada tempat dan waktu, maka untuk tata koordinat ekliptika lintang astronomik matahari tetap hanya bujur astronominya berubah dengan teratur seperti Ascensio Rocta matahari yaitu
- Tanggal 21 Maret            : bujur astronomik matahari  =        00
- Tanggal 21 Juni               : bujur astronomik matahari  =      900 
- Tanggal 21 September     : bujur astronomik matahari  =    1800
- Tanggal 21 Desember     : bujur astronomik matahari  =    2700
Sedangkan ordinat-ordinat pada Tata Koordinat Ekliptika yaitu :
1.  Bujur astronomik (panjang astronomik)
Adalah busur pada lingkaran ekliptika yang diukur dari titik Aries secara negatif (searah dengan peredaran semu matahari) sampai proyeksi bintang di ekliptika, terhitung dari 00 sampai 3600.
2.  Lintang astronomik (lebar astronomik)
Adalah busur pada lingkaran lintang astronomik bintang itu antara bintang itu dengan proyeksinya pada ekliptika, terhitung dari 00 sampai 900 atau dari 00 sampai -900.

C. ROTASI BUMI DAN GEJALA ALAM YANG TIMBUL
Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada porosnya (sumbunya) selama 23 jam 56 menit sekali berputar dengan arah dari barat ke timur ( berlawanan dengan perputaran jarum jam).
Rotasi bumi ini diikuti oleh atmosfernya dan menyebabkan peredaran harian semu berlangsung sehingga seakan-akan matahari muncul dari ufuk timur dan tenggelam di barat, sedangkan kecepatan berkisar berbagai tempat berbeda-beda. Akibat rotasi bumi adalah sebagai berikut :
1.  Terjadinya peredaran waktu ditempat-tempat yang terletak digaris meridien yang berbeda, terjadinya siang dan malam semakin kearah timur semakin siang.
2.  Terjadinya perbedaan semua matahari dan benda langit yang lain dari timur ke barat.
3.  Terjadinya perbedaan arah angin passat sehingga terjadi hukum Buys Ballet.
4.  Terjadinya kecepatan bumi yang berbeda, terutaman di daerah kutub kecepatannya tinggi menyebabkan gravitasinya besar.
Bukti yang menyatakan adanya rotasi adalah :
1.  Percobaan yang dilakukan oleh Benzenberg tahun 1802 dan Reich tahun 1831 membuktikan bahwa benda jatuh dari menara setinggi 110 meter tidak menurut garis unting-unting.
2.  Percobaan ayunan yang dilakukan oleh Faucault tahun 1851 dan Flamation tahun 1901 di Panteon (Paris) membuktikan bahwa bumi berputar.
3.  Angin passat semua merupakan angin utara dan angin selatan yang menuju equator tetapi karena rotasi bumi membiarkan angin utara dan selatan menjadi angin passat tenttara dan angin passat timur laut.
4.  Pepat bumi pada kedua kutub membuktikan adanya rotasi.

D. REVOLUSI BUMI DAN GEJALA ALAM YANG TIMBUL
Revolusi bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari dengan lintasan berbentuk ellips selama 365½ hari sekali beredar.
Oleh karena itu sumbu bumi membuat sudut terhadap lintasannya (ekliptikanya) yaitu 66½  maka secara bergantian kedua kutub bumi menghadap ke matahari.
Pada waktu berotasi khatulistiwa bumi kecepatannya rata-rata 264,82 meter per detik, tetapi pada waktu berevolusi kecepatannya rata-rata 29,762 km per detik (30 km/detik).
Akibat revolusi bumi terhadap matahari adalah :
1.  Terjadinya berubahan musim karena sumbu bumi membentuk sudut 66½0  terhadap bidang ekliptika.
2.  Terjadinya perubahan panjang siang dan panjang malam pada waktu musim bunga dan musim panas siang hari lebih dari 12 jam, sebaliknya pada waktu musim rontok dan musim dingin, bahkan daerah kutub mengalami malam kutub selama 6 bulan.
3.  Terjadinya gerhana matahari dan gerhana bulan.
     Untuk gerhana matahari dan gerhana bulan akan diuraikan tersendiri diakhir bab ini.
Bukti revolusi bumi terhadap matahari :
1.  Parallaktis bintang (beda lihat)  
Adalah sudut yang dapat diapit garis penghubung dari bintang ke kedua ujung jari-jari lintasan bumi.
2.  Aberrasi cahaya (sesatan cahaya)
Adalah perbandingan antara kecepatan revolusi dengan kecepatan rambat cahaya di udara yang besarnya 1/10.000.
Jadi kecepatan revolusi 30 km per detik berbanding kecepatan rambat cahaya di udara 300.000 km per detik.
Orang pertama yang menemukannya adalah Bradley pada tahun 1726.

E. PRESESI
Presesi adalah goyangan sumbu bumiu mengelilingi sumbu ekliptika dengan arah positif (dari barat ke timur) dalam periode 26.000 tahun.
Sumbu bumi tegak lurus pada bintang equator, sumbu bumi dengan sumbu ekliptika membentuk sudut 23½0.
Akibat presesi ini arah kemiringan sumbu bumi mengalami perubahan pula walaupun tidak terasa dalam waktu yang relatif singkat.
Matahari mengalami peredaran semu tahunan dengan arah negatif (dari timur ke barat) dalam waktu satu tahun yaitu dari titik Aries sampai titik Aries lagi. Oleh karena titik Aries bergerak dengan arah positif akibat presesi maka pada pertemuan kedua Aries dengan matahari, titik Aries sudah bergeser 1/26.000 x 3600 = 49,85 detik ke arah positif. Jadi dapat kita simpulkan akibat presesi akan terjadi perubahan letak kutub langit dan perubahan letak titik Aries.

F. GERHANA MATAHARI DAN GERHANA BULAN
Kedua peristiwa alam ini terjadi akibat gerakan benda-benda langit berevolusi terhadap matahari sehingga suatu ketika kedudukan bumi, bulan, dan matahari terletak pada suatu garis lurus.
1.  Gerhana Matahari (Solar Eclips)
Merupakan peristiwa alam yang terjadi karena kedudukan matahari bulan dan bumi terletak satu garis lurus, dimana letak bulan diantara matahari dan bumi sehingga bayang-bayang bulan dapat masuk (menutup) ke bumi. Gerhana matahari ini dialami oleh sebagian dari permukaan bumi pada waktu siang hari.
Macam-macam gerhana matahari :
a.  Gerhana matahari total (sempurna)
Terjadi apabila matahari, bulan dan bumi terletak pada satu garis lurus, dan kedudukan bulan diantara matahari dan bumi dengan bulan berada pada jarak terpendek (pophelium, perigoun = 363, 310 km). Apabila kebetulan bayangan bulan jatuh ke bumi maka tempat-tempat dilingkaran hitam akan mengalami peristiwa gerhana matahari total, sedangkan tempat-tempat yang berada dibayangan tambahan (penumbra) akan mengalami gerhana matahari sebagian.
Lingkaran totalitet ini akan berpindah karena bumi berorientasi dan bulan berevolusi terhadap bumi. Pada waktu terjadi gerhana matahari total tanggal 11 Juni 1983 jarak antara bumi dengan matahari sejauh 400 kali jarak bumi dengan bulan, sedangkan panjang bayangan inti (umbra) sejauh 60 kali jari-jari bumi (jarak terpendek bumi dengan bulan).
Description: SUS2.tif

b.  Gerhana matahari
Terjadi apabila matahari, bulan dan bumi terletak pada satu garis lurus, dan kedudukan bulan diantara matahari dengan bumi, sedangkan bumi dengan dengan bulan berada pada jarak yang terjauh (pelium, appegoun = 405,530 km). Dalam peristiwa ini panjangnya kerucut bayangan bulan tidak sampai untuk mencapai bumi, sedangkan yang jatuh ke bumi adalah perpanjangan bayangan inti.
Daerah-daerah yang berada diperpanjangan bayangan inti akan mengalami peristiwa gerhana matahari cincin.
Description: SUS3.tif
c.  Gerhana matahari sebagian (partiil)
Terjadi apabila matahari, bulan dan bumi tidak terletak pada satu garis lurus, dan kedudukan bulan diantara matahari dengan bumi, sehingga didaerah sekitar totalitet terletak tempat-tempat yang hanya disinggung oleh bayangan penumbra (tambahan).
Daerah yang hanya disinggung oleh bayangan tambahan bulan ini mengalami gerhana matahari partiil.
2.  Gerhana Bulan (Lunar Eclips)
Merupakan peristiwa alam yang terjadi karena kedudukan matahari, bumi dan bulan terletak pada satu garis lurus dimana kedudukan bumi diantara matahari dengan bulan, sehingga bayang-bayang bumi dapat masuk ke dalam bulan.
Gerhana bulan ini dialami oleh seluruh permukaan bumi pada waktu malam hari.
Macam-macam gerhana bulan
a.  Gerhana bulan total (sempurna)
Merupakan peristiwa alam yang terjadi karena kedudukan matahari, bumi dan bulan terletak pada satu garis lurus dan kedudukan bumi diantara matahari dengan bulan sehingga bayang-bayang inti bumi menutup seluruh bulan atau bulan masuk seluruhnya ke dalam bayangan inti bumi (B1.2)
b.  Gerhana bulan sebagian (partiil)
Terjadi apabila matahai, bumi dan bulan tidak terletak pada satu garis lurus dan kedudukan bumi diantara matahari dan bulan sehingga bayang-bayang inti bumi menutup sebagian dari bulan mengakibatkan sebagian bulan tampak dari bumi (B1.1).
Gambar :
Description: SUS.tif
Setiap bulan sekali bulan berada diantara bumi dengan matahari saat seperti ini disebut fase bulan baru, dan bumi diantara matahari dan bulan saat seperti ini disebut fase bulan purnama.
Gerhana matahari terjadi pada bulan baru dan gerhana bulan terjadi pada fase bulan purnama.
Gambar :
Description: SUS1.tif
Perbedaan gerhana matahari dengan gerhana bulan adalah :
a.  Gerhana matahari terjadi pada bulan baru, sedangkan gerhana bulan terjadi pada bulan purnama.
b.  Gerhana matahari dialami oleh sebagian permukaan bumi dan waktu siang hari, sedangkan gerhana bula dialami seluruh permukaan bumi pada malam hari.
c.  Untuk seluruh bagian yang dapat mengalami gerhana matahari paling lama 6 jam, sedangkan gerhana bulan berlangsung paling lama 4 jam
d. Jumlah banyaknya gerhana matahari lebih besar dari pada jumlah banyaknya gerjana bulan pada satu periode diseluruh bumi tetapi, untuk satu tempat tertentu jumlah gerhana matahari lebih sedikit dari pada jumlah gerhana bulan.

1 komentar:

  1. keren, sekarang buku geografi 1 dan dua sudah mudah d akses.... ga kaya dulu harus d foto copy.... harusnya buku ini d jadikan buku wajib seluruh SMA...

    BalasHapus