KEDUDUKAN
DAN GERAKAN BUMI
Drs. Susilo Wardoyo
SMA Negeri 1 Bumiayu
Dari hasil
penyelidikan para ahli berdasarkan unsur-unsur radioaktif dari berbagai
lapisan, Holmas (Inggris) pada tahun 1940 berpendapat bahwa umur bumi sekitar
3.500 juta tahun sejak berupa kabut pijar sapai sekarang.
Diameter bumi
equater 12.756.776 meter sedangkan diameter yang melalui kutub 12.713.824
meter. Luas permukaanya 510.101.000 Km2 dan volumenya
1.083.320.000.000.000.000.000 meter kubik dan beratnya
5.276.000.000.000.000.000.000 ton. Bentuk bumi bulat dengan bukit-bukitnya :
a. Pemotretan
dari jarak jauh (satelit) menunjuk bahwa bumi berbentuk belat.
b. Perjalanan
mengelilingi bumi kesatu arah akan sampai pada titik semula.
c. Bayangan
bumi yang jatuh di bulan pada waktu gerhana bulan berbentuk lingkaran.
d. Jika
kapal berjalan menuju pantai yang pertama tampak asapnya, cerobongnya kemudian
seluruhnya.
e. Semakin
tinggi menjauhi bumi semakin luas melihat permukaan.
f. Pada
waktu matahari terbenam awan dan gunung yang tinggi masih kelihatan terendah
berarti masih mendapatkan sinar matahari.
A. TATA KOORDINAT DI BUMI
Untuk menentukan letak atau kedudukan
suatu benda (obyek) atau daerah di permukaan bumi, maka kita harus mengetahui
tata koordinat bumi yang meliputi garis lintang (latitude) dan garis bujur
(meridien). Hal ini sangat penting karena kedudukan suatu obyek atau daerah
dipermukaan bumi terletak pada perpotongan antara garis lintang dengan garis
bujur. Untuk lebih jelasnya lihat pada pembahasan letak astronomi di kelas II
(dua).
B. TATA KOORDINAT DI LANGIT
Sebenarnya bola langit itu tidak ada.
Karena ruangan cakrawala ini sangat luas maka para ahli menganggap bola langit
itu ada sekedar untuk memudahkan penyelidikan diangkasa rasa yang mengembang
ini.
Jadi
bola langit merupakan ruangan yang sangat luas yang berbentuk bola tempat
matahari, planet, satelit dan benda langit yang lain bergeser setiap waktu.
Benda angkasa tadi kita lihat seolah-olah menempel pada kulit bola langit
sebelah dalam, walaupun letak yang sesungguhnya sangat berjauhan sekali.
Untuk menentukan letak suatu benda
langit dapat dipergunakan beberapa macam cara yang disebut tata koordinat. Tata
koordinat pada bola langit ini secara garis besar ada tiga macam yaitu :
a. Tata
koordinat horizon yang meliputi tinggi bintang dan azimut
b. Tata
koordinat equator yang meliputi ascensio recta dan deklinasi
c. Tata
koordinat ekliptika yang meliputi bujur astromik (panjang astronomik) dan
lintang astromik (lebar astronomik) suatu bintang.
Namun sebelum kita membicarakan tata
koordinat maka terlebih dahulu perlu kita ketahui beberapa istilah antara lain
:
1. Titik
pusat bola langit
Adalah
pusat bumi yang merupakan suatu titik saja dibola langit yang berimpit dengan
titik pusat bumi.
2. Garis
vertikal
Adalah
garis yang ditarik melalui antara kedua kaki kita searah dengan garis
unting-unting.
3. Lingkaran
vertikal
Adalah
lingkaran dibola langit yang bergaris tengah garis vertikal tegak lurus pada
horizon, dan melalui zenith dan nedir.
4. Bidang
vertikal
Adalah
bidang yang melalui garis vertikal.
5. Zenit
Adalah
titik yang berada tepat di atas pengamat yang merupakan titik tertinggi (dibola
langit) karena berada 900 di atas horizon.
6. Nadir
Adalah
titik yang berada tepat di bawah pengamat yang merupakan titik tertinggi (dibola
langit) karena berada 900 di bawah horizon.
7. Horizon
Ada
3 macam yaitu :
a. Horizon
kodrat (kaki langit)
Adalah
batas khayal yang seolah-olah merupakan tempat pertemuan antara langit dan
bumi.
b. Horizon
Adalah
bidang yang rata yang menyinggung bumi yang dapat kita tarik dari tepat kita
berdiri (antara kaki kita dengan tanah) dan tegak lurus garis vertikal.
c. Horizon
sejati
Adalah
bidang yang melalui titik pusat bumi yang tegak lurus pada garis vertikal,
sejajar dengan horizon semu dan membagi bumi dan bola langit menjadi 2 besar.
8. Meridian
titik
Adalah
bidang vertikal yang melalui titik pusat bumi dan terletak tegak lurus pada
horizon tempat itu.
9. Titik
Barat dan Timur
10. Equator
langit
Adalah
lingkaran yang bidangnya melalui titik pusat bola langit dan tegak lurus pada
sumbu langit. Equator langit ini garis tengahnya tegak lurus terhadap KLS-KLU.
11. Kutub
geografis (lintang geografis)
Adalah
kedua titik perpotongan antara sumbu langit dengan bola langit
12. Tinggi
kutub
Adalah
busur meridien langit antara horizon dan kutub langit dan berada di atas
horizon.
13. Sumbu
langit
Adalah
sumbu tempat berputar bola langit dan merupakan perpanjangan dari sumbu bumi
14. Titik
Aries (titik musim bunga)
Adala
salah satu diantara dua buah titik perpotongan ekliptika dan equator langit
yang bergeser sepanjang equator langit terhitung dari 00 sampai 3600. Titik ini disebut titik musim bunga karena
pada hari permulaan musim ini dibelahan bumi utara (21 Maret) Matahari bersinar
dari titik ini. Cara menentukan titik ini dalam melukis kedudukan bintang,
dengan menghitung dari titik tetinggi tempat pengamatan (titik E) ke arah barat
sebanyak waktu bintang dikalikan 150 (dengan arah pergeseran bintang
sehari-hari = arah positif).
15. Titik
kulminasi
Ada
2 macam yaitu :
a. Kulminasi
atas
Adalah
titik perpotongan lingkaran jalan pergeseran bintang itu dengan meridien langit
tempat pengamatan yang merupakan titik tertinggi yang dicapai bintang itu dalam
peredarannya terhitung dari 00 sampai 900.
b. Kulminasi
bawah
Adalah
titik perpotongan lingkaran jalan pergeseran bintang itu dengan meridian langit
tempat pengamatan yang merupakan titik terendah yang dicapai bintang itu dalam
peredarannya terhitung 00 sampai 900.
16. Tinggi
kulminasi
Adalah
busur yang terpendek dari horizon kebintangan itu jika suatu bintang sedang
berada pada titik kulminasi atasnya.
Bagi
suatu tempat yang tertentu ada 3 macam kemungkinan tentang kulminasi atasnya
yaitu :
a. Bintang Sirkumpolar
Adalah bintang-bintang yang kulminasi atas dan kulminasi bawahnya
tetap berada diatas horizon sehingga secara terus menerus mengelilingi kutub.
Contoh lukisan :
Soal latihan :
1. Diketahui
:
- Bintang
siries dengan tinggi bintang 300
- Azimut
bintang 900
Ditanyakan :
- Lukis
kedudukan bintang Sirries dibola langit
2. Diketahui
:
- Bintang
Sirries dengan tinggi bintang 600
- Azimut
bintang 1700
Ditanyakan :
- Lukis
kedudukan bintang Sirries di bola langit
3. Diketahui
:
- Bintang
Sirries dengan waktu bintang pukul 08.00
Ditanyakan :
- Lukiskan
kedudukan titik Aries apabila diamati dari Jakarta yang terletak 60
LS
Tata Koordinat Equator
Jika pada tata
koordinat horizon benda-benda langit diproyeksikan pada horizon, maka pada tata
koordinat equator benda-benda langit diproyeksikan pada equator.
Proyeksi sebuah bidang pada equator
kita peroleh dengan jalan menarik lingkaran deklinasi melalui bintang tersebut,
maka titik potong lingkaran deklinasi dengan equator merupakan proyeksi
bintang.
Tata koordinat equator ini meliputi
ordinat-ordinat :
1. Asoensio
Reota (α)
Adalah
sepotong busur equator langit yang diukir dari titik Aries sampai titik kaki
deklinasi bintang tersebut dari 00 sampai 3600. Ascensio
Reota ini dalam melukis kedudukan bintang akan menghasilkan titik kaki
deklinasi (K) yang ditentukan berdasarkan besarnya derajat Ascensio Reota
dengan arah berlawanan dengan pergeseran bintang sehari-hari (negatif) yang
dimulai dari titik Aries.
2. Deklinasi
bintang (δ)
Adalah
sepotong busur lingkaran deklinasi yang diukur dari titik perpotongan equator
langit pada lingkaran deklinasi itu sampai bintang itu sendiri terhitung dari 00
sampai 900. Deklinasi bintang ada 2 macam :
a. Deklinasi
positif (+)
Adalah
bintang-bintang yang terletak dibelahan utara langit terhitung dari 00
sampai 900, mulai dari equator langit sampai kutub utara langit.
b. Deklinasi
negatif (–)
Adalah
bintang-bintang yang terletak dibelahan selatan langit terhitung dari 00
sampai 900, mulai dari equator langit sampai kutub utara langit.
Contoh
:
Diketahui: - Bintang
pollax dengan waktu bintang pukul 11.00
- Ascensio
Reota 1500
- Deklinasi
bintang + 200
Ditanyakan: a. Lukis kedudukan bintang pollux apabila
diamati dari Yogyakarta yang terletak 80 LS.
b. Hitung
besarnya derajat tertinggi (Ka) dan derajat terendah (Kb) yang dapat dicapai
bintang pollux dalam peredarannya.
Cara
melukis :
1. Melukis
meridian langit untuk Yogyakarta;
2. Tarik
garis vertikal dan tentukan zenit (Z) dan Nadir (N);
3. Tarik
garis horizontal tegak lurus garis vertikal;
4. Buat
lingkaran horizontal (horizon) dan lingkaran vertikal;
5. Tentukan
selatan (S) dan utara (U), serta T dan B pada perpotongan lingkaran vertikal
dengan horizon dan hubungkan dengan garis antara T dengan B;
6. Ukurkan
80 di atas horizon (di atas titik S karena Yogyakarta terletak 80
lintang selatan);
7. Tarik
garis KLS-KLU berdasarkan tinggi lintang Yogyakarta (80) melalui
titik pusa bola langit;
8. Taris
garis equator langit (EQ) tegal lurus KLS-KLU;
9. Buat
lingkaran equator melalui titik T dan B;
10. Bagilah
lingkaran equator menjadi 24 jam yang dimulai dari titik B (titik tertinggi
tempat pengamatan) ke arah barat;
11. Tentukan
titik Aries berdasarkan waktu bintang dikalikan 150 yang dimulai
dari titik E dengan arah T ke B (Timur ke Barat);
12. Tentukan
titik K (kaki deklinasi) berdasarkan Ascensio Rocta yant dimulai dari titik
Aries dengan arah B-T (berlawanan dengan menentukan titik Aries);
13. Tentukan
besarnya deklinasi bintang dengan ketentukan deklinasi positif ke arah utara
sedangkan deklinasi negatif ke arah selatan yang akan menghasilkan garis E’Q’
// EQ;
14. Tarik
lingkaran deklinasi dari titik KLS ke titik KLU melalui titik K (titik kaki
deklinasi);
15. Perpotongan
antara lingkaran equator dengan busur E’Q’ adalah tempat kedudukan bintang
pollux.
Lukisan
:
Kulminasi atas (Ka) = UE’
= UZ – (ZE
+ EE’)
=
900 – (80 + 20)
=
900 – (80 + 200)
=
900 – 280
=
620
Kulminasi bawah (Kb) = UQ’
=
UN – NQ’
=
900 – 120
=
780
Soal latihan :
1. Diketahui : - Bintang
Capella dengan waktu bintang pukul 11.00
- Ascensio Recta 1500
- Deklinasi bintang -250
Ditanyakan : a. Lukis
kedudukan bintang Capella dibola langit diamati dari Yogyakarta yang terletak 80
LS.
b. Hitung besarnya derajat tertinggi (Ka) dan
derajat terendah (Kb) yang dicapai bintang Capella dalam peredarannya
2. Diketahui : - Bintang
lyre dengan waktu bintang pukul 15.00
- Ascensio Recta 2000
- Deklinasi +350
Ditanyakan : a. Lukis
kedudukan bintang Lyra dibola langit diamati dari Teheran yang terletak 350
LU.
b. Hitung besarnya derajat tertinggi (Ka) dan
derajat terendah (Kb) yang dicapai bintang Lyra dalam peredarannya.
3. Diketahui : - Bintang
Vela dengan waktu bintang pukul 07.00
- Ascensio Recta 750
- Deklinasi bintang -450
Ditanyakan : a. Lukis
kedudukan bintang Vela di bola langit apabila diamati dari Bukit Tinggi yang
terletak tepat digaris khatulistiwa
b. Hitung besarnya derajat tertinggi (Ka) dan
derajat terendah (Kb) yang dicapai bintang Vela didalam peredarannya
c. Berdasarkan tinggi kuliminasi bintang, disebut
bintangkah bintang vale?
4. Diketahui : - Bintang
Spica dengan waktu bintang pukul 13.00
- Ascensio Rocta 1700
- Deklinasi bintang -700
Ditanyakan : a. Lukis
kedudukan bintang Spica apabila diamati dari Antartika yang terletak di kutub
selatan
b. Hitung besarnya derajat tertinggi (Ka) dan
derajat terendah (Kb) yang dicapai bintang Spica dalam peredarannya
c. Berdasarkan tinggi kulminasi bintang, disebut
apakah bintang Spica?
5. Diketahui : - Bintang
Antares dengan deklinasi bintang +350
- Waktu bintang pukul 20.00
- Sudut jam 350
Ditanyakan : a. Lukis
kedudukan bintang Antares di bola langit apabila di amati dari New York yang
terletak 400 LU.
b. Hitung besarnya derajat tertinggi (Ka) dan
derajat terendah (Kb) yang dicapai bintang Antares dalam peredarannya
c. Tentukan besarnya sudut jam bintang dengan
cara memberi tanda arsir pada lukisan yang anda buat
d. Berdasarkan tinggi kulminasi bintang disebut
bintang apakah bintang Antares?
6. Diketahui : - Bintang
Fornax dengan Waktu bintang pukul 12.00
- Deklinasi bintang + 400
- Sudut jam 300
Ditanyakan : a. Lukis
kedudukan bintang Fornax di bola langit apabila di amati dari Sydney yang terletak
330 LS.
b. Hitung besarnya derajat tertinggi (Ka) dan
derajat terendah (Kb) yang dicapai bintang Fornax dalam peredarannya
c. Tentukan besarnya sudut jam bintang dengan
cara memberi tanda arsir pada lukisan yang anda buat
d. Berdasarkan tinggi kulminasi bintang disebut
bintang apakah bintang Fornax?
Tata Koordinat
Ekliptika
Apabila pada tata koordinat horizon
tergantung pada tempat dan waktu, maka untuk tata koordinat ekliptika lintang
astronomik matahari tetap hanya bujur astronominya berubah dengan teratur
seperti Ascensio Rocta matahari yaitu
- Tanggal 21 Maret : bujur astronomik
matahari = 00
- Tanggal 21 Juni : bujur astronomik matahari = 900
- Tanggal 21 September : bujur astronomik
matahari = 1800
- Tanggal 21 Desember : bujur astronomik
matahari = 2700
Sedangkan
ordinat-ordinat pada Tata Koordinat Ekliptika yaitu :
1. Bujur
astronomik (panjang astronomik)
Adalah
busur pada lingkaran ekliptika yang diukur dari titik Aries secara negatif
(searah dengan peredaran semu matahari) sampai proyeksi bintang di ekliptika,
terhitung dari 00 sampai 3600.
2. Lintang
astronomik (lebar astronomik)
Adalah
busur pada lingkaran lintang astronomik bintang itu antara bintang itu dengan
proyeksinya pada ekliptika, terhitung dari 00 sampai 900
atau dari 00 sampai -900.
C. ROTASI BUMI DAN GEJALA ALAM YANG TIMBUL
Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada
porosnya (sumbunya) selama 23 jam 56 menit sekali berputar dengan arah dari
barat ke timur ( berlawanan dengan perputaran jarum jam).
Rotasi
bumi ini diikuti oleh atmosfernya dan menyebabkan peredaran harian semu
berlangsung sehingga seakan-akan matahari muncul dari ufuk timur dan tenggelam
di barat, sedangkan kecepatan berkisar berbagai tempat berbeda-beda. Akibat
rotasi bumi adalah sebagai berikut :
1. Terjadinya
peredaran waktu ditempat-tempat yang terletak digaris meridien yang berbeda,
terjadinya siang dan malam semakin kearah timur semakin siang.
2. Terjadinya
perbedaan semua matahari dan benda langit yang lain dari timur ke barat.
3. Terjadinya
perbedaan arah angin passat sehingga terjadi hukum Buys Ballet.
4. Terjadinya
kecepatan bumi yang berbeda, terutaman di daerah kutub kecepatannya tinggi
menyebabkan gravitasinya besar.
Bukti
yang menyatakan adanya rotasi adalah :
1. Percobaan
yang dilakukan oleh Benzenberg tahun 1802 dan Reich tahun 1831 membuktikan
bahwa benda jatuh dari menara setinggi 110 meter tidak menurut garis
unting-unting.
2. Percobaan
ayunan yang dilakukan oleh Faucault tahun 1851 dan Flamation tahun 1901 di
Panteon (Paris) membuktikan bahwa bumi berputar.
3. Angin
passat semua merupakan angin utara dan angin selatan yang menuju equator tetapi
karena rotasi bumi membiarkan angin utara dan selatan menjadi angin passat
tenttara dan angin passat timur laut.
4. Pepat
bumi pada kedua kutub membuktikan adanya rotasi.
D. REVOLUSI BUMI DAN GEJALA ALAM YANG TIMBUL
Revolusi bumi adalah peredaran bumi
mengelilingi matahari dengan lintasan berbentuk ellips selama 365½ hari sekali
beredar.
Oleh
karena itu sumbu bumi membuat sudut terhadap lintasannya (ekliptikanya) yaitu
66½ maka secara bergantian kedua kutub
bumi menghadap ke matahari.
Pada
waktu berotasi khatulistiwa bumi kecepatannya rata-rata 264,82 meter per detik,
tetapi pada waktu berevolusi kecepatannya rata-rata 29,762 km per detik (30
km/detik).
Akibat
revolusi bumi terhadap matahari adalah :
1. Terjadinya
berubahan musim karena sumbu bumi membentuk sudut 66½0 terhadap bidang ekliptika.
2. Terjadinya
perubahan panjang siang dan panjang malam pada waktu musim bunga dan musim
panas siang hari lebih dari 12 jam, sebaliknya pada waktu musim rontok dan
musim dingin, bahkan daerah kutub mengalami malam kutub selama 6 bulan.
3. Terjadinya
gerhana matahari dan gerhana bulan.
Untuk
gerhana matahari dan gerhana bulan akan diuraikan tersendiri diakhir bab ini.
Bukti revolusi bumi terhadap matahari :
1. Parallaktis
bintang (beda lihat)
Adalah
sudut yang dapat diapit garis penghubung dari bintang ke kedua ujung jari-jari
lintasan bumi.
2. Aberrasi
cahaya (sesatan cahaya)
Adalah
perbandingan antara kecepatan revolusi dengan kecepatan rambat cahaya di udara
yang besarnya 1/10.000.
Jadi
kecepatan revolusi 30 km per detik berbanding kecepatan rambat cahaya di udara
300.000 km per detik.
Orang
pertama yang menemukannya adalah Bradley pada tahun 1726.
E. PRESESI
Presesi adalah goyangan sumbu bumiu
mengelilingi sumbu ekliptika dengan arah positif (dari barat ke timur) dalam
periode 26.000 tahun.
Sumbu
bumi tegak lurus pada bintang equator, sumbu bumi dengan sumbu ekliptika
membentuk sudut 23½0.
Akibat
presesi ini arah kemiringan sumbu bumi mengalami perubahan pula walaupun tidak
terasa dalam waktu yang relatif singkat.
Matahari
mengalami peredaran semu tahunan dengan arah negatif (dari timur ke barat)
dalam waktu satu tahun yaitu dari titik Aries sampai titik Aries lagi. Oleh
karena titik Aries bergerak dengan arah positif akibat presesi maka pada
pertemuan kedua Aries dengan matahari, titik Aries sudah bergeser 1/26.000 x
3600 = 49,85 detik ke arah positif. Jadi dapat kita simpulkan akibat
presesi akan terjadi perubahan letak kutub langit dan perubahan letak titik
Aries.
F. GERHANA MATAHARI DAN GERHANA BULAN
Kedua peristiwa alam ini terjadi akibat
gerakan benda-benda langit berevolusi terhadap matahari sehingga suatu ketika
kedudukan bumi, bulan, dan matahari terletak pada suatu garis lurus.
1. Gerhana
Matahari (Solar Eclips)
Merupakan
peristiwa alam yang terjadi karena kedudukan matahari bulan dan bumi terletak
satu garis lurus, dimana letak bulan diantara matahari dan bumi sehingga
bayang-bayang bulan dapat masuk (menutup) ke bumi. Gerhana matahari ini dialami
oleh sebagian dari permukaan bumi pada waktu siang hari.
Macam-macam
gerhana matahari :
a. Gerhana
matahari total (sempurna)
Terjadi
apabila matahari, bulan dan bumi terletak pada satu garis lurus, dan kedudukan
bulan diantara matahari dan bumi dengan bulan berada pada jarak terpendek
(pophelium, perigoun = 363, 310 km). Apabila kebetulan bayangan bulan jatuh ke
bumi maka tempat-tempat dilingkaran hitam akan mengalami peristiwa gerhana
matahari total, sedangkan tempat-tempat yang berada dibayangan tambahan
(penumbra) akan mengalami gerhana matahari sebagian.
Lingkaran
totalitet ini akan berpindah karena bumi berorientasi dan bulan berevolusi
terhadap bumi. Pada waktu terjadi gerhana matahari total tanggal 11 Juni 1983
jarak antara bumi dengan matahari sejauh 400 kali jarak bumi dengan bulan,
sedangkan panjang bayangan inti (umbra) sejauh 60 kali jari-jari bumi (jarak
terpendek bumi dengan bulan).
b. Gerhana
matahari
Terjadi
apabila matahari, bulan dan bumi terletak pada satu garis lurus, dan kedudukan
bulan diantara matahari dengan bumi, sedangkan bumi dengan dengan bulan berada
pada jarak yang terjauh (pelium, appegoun = 405,530 km). Dalam peristiwa ini
panjangnya kerucut bayangan bulan tidak sampai untuk mencapai bumi, sedangkan
yang jatuh ke bumi adalah perpanjangan bayangan inti.
Daerah-daerah
yang berada diperpanjangan bayangan inti akan mengalami peristiwa gerhana
matahari cincin.
c. Gerhana
matahari sebagian (partiil)
Terjadi
apabila matahari, bulan dan bumi tidak terletak pada satu garis lurus, dan
kedudukan bulan diantara matahari dengan bumi, sehingga didaerah sekitar
totalitet terletak tempat-tempat yang hanya disinggung oleh bayangan penumbra
(tambahan).
Daerah
yang hanya disinggung oleh bayangan tambahan bulan ini mengalami gerhana
matahari partiil.
2. Gerhana
Bulan (Lunar Eclips)
Merupakan
peristiwa alam yang terjadi karena kedudukan matahari, bumi dan bulan terletak
pada satu garis lurus dimana kedudukan bumi diantara matahari dengan bulan,
sehingga bayang-bayang bumi dapat masuk ke dalam bulan.
Gerhana
bulan ini dialami oleh seluruh permukaan bumi pada waktu malam hari.
Macam-macam
gerhana bulan
a. Gerhana
bulan total (sempurna)
Merupakan
peristiwa alam yang terjadi karena kedudukan matahari, bumi dan bulan terletak
pada satu garis lurus dan kedudukan bumi diantara matahari dengan bulan
sehingga bayang-bayang inti bumi menutup seluruh bulan atau bulan masuk
seluruhnya ke dalam bayangan inti bumi (B1.2)
b. Gerhana
bulan sebagian (partiil)
Terjadi
apabila matahai, bumi dan bulan tidak terletak pada satu garis lurus dan
kedudukan bumi diantara matahari dan bulan sehingga bayang-bayang inti bumi
menutup sebagian dari bulan mengakibatkan sebagian bulan tampak dari bumi
(B1.1).
Gambar
:
Setiap
bulan sekali bulan berada diantara bumi dengan matahari saat seperti ini
disebut fase bulan baru, dan bumi diantara matahari dan bulan saat seperti ini
disebut fase bulan purnama.
Gerhana
matahari terjadi pada bulan baru dan gerhana bulan terjadi pada fase bulan
purnama.
Gambar
:
Perbedaan
gerhana matahari dengan gerhana bulan adalah :
a. Gerhana
matahari terjadi pada bulan baru, sedangkan gerhana bulan terjadi pada bulan
purnama.
b. Gerhana
matahari dialami oleh sebagian permukaan bumi dan waktu siang hari, sedangkan
gerhana bula dialami seluruh permukaan bumi pada malam hari.
c. Untuk
seluruh bagian yang dapat mengalami gerhana matahari paling lama 6 jam,
sedangkan gerhana bulan berlangsung paling lama 4 jam
d.
Jumlah
banyaknya gerhana matahari lebih besar dari pada jumlah banyaknya gerjana bulan pada satu
periode diseluruh bumi tetapi, untuk satu tempat tertentu jumlah gerhana
matahari lebih sedikit dari pada jumlah gerhana bulan.
keren, sekarang buku geografi 1 dan dua sudah mudah d akses.... ga kaya dulu harus d foto copy.... harusnya buku ini d jadikan buku wajib seluruh SMA...
BalasHapus